10.16.2011

18 Trinitatis

BAPA YANG PENUH KASIH
Luk.15:11-24


Saudara-saudara, dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita!

Tidak salah apabila dikatakan, pasal ini adalah salah satu dari sekian ceritera yang paling menarik dan mengesankan di dalam Alkitab. Sama seperti Alkitab berbahasa Indonesia, hampir semua terjemahan menyaksikan ceritera ini di bawah judul: Perumpamaan tentang Anak yang Hilang. Dalam Bibel bahasa Batak Toba disebut: Umpama taringot tu Anak na Mago. Ada terjemahan yang membuat judul: Anak Boros. Semuanya itu kurang tepat. Tidak satupun di antara kedua anak bapa yang dibicarakan dalam pasal ini yang pantas dijadikan tokoh atau panutan. Kedua anak itu sama-sama hilang; yang sulung hilang di dalam, yang bungsu hilang di luar. Yang pantas dijadikan tokoh hanyalah si Bapa yang mengasihi kedua anaknya. Sebab itu, dalam rangka khotbah ini, kita ingin membicarakan perumpamaan ini di bawah judul: Bapa yang Penuh Kasih. Bapa itu merupakan gambaran bagi Allah, Bapa yang penuh kasih dan rahmat bagi segenap manusia, termasuk kita. Bagaimanakah Tuhan mengasihi kita, dan bagaimanakah kita menanggapi kasihNya itu? Hal itulah antara lain yang ingin kita bicarakan dalam khotbah ini.

Saudara-saudara!

Sebagaimana kita dengarkan tadi, pasal ini berbicara tentang seorang bapa beranak dua. Kemudian dari itu, si Anak Bungsu datang meminta bagian dari harta ayahnya yang menjadi haknya. Lalu ayahnyapun membagi-bagikan harta kekayaannya di antara kedua anaknya. Tidak dijelaskan apa yang mendorong si Anak Bungsu meminta bagiannya pada waktu itu. Sama seperti itu, pertimbangan apa yang mendorong si Bapa meluluskan permohonannya itu, juga tidak dijelaskan. Memang, dalam hukum pewarisan di Israel, hal itu lumrah: Warisan boleh dibagi ketika orangtua masih hidup. Demikianlah di sini, sesuai dengan permohonannya, si Anak Bungsu diberi sepertiga dari jumah hartanya yang bergerak. Begitu aturannya di Israel, jika seorangtua beranak dua, warisannya dibagi tiga; dua bagi yang sulung, satu bagi yang bungsu; jika anaknya tiga, hartanya dibagi empat, dua tetap bagi yang sulung dan yang lain masing-masing satu. Demikian seterusnya.

Saudara-saudara!

Setelah itu, si Anak Bungsu menjual semua bagiannya lalu pergi ke negeri yang jauh. Dapat dipastikan, ia pergi ke luar negeri Israel, ke negeri orang kafir. Hal itu jelas dari ay.15. Di situ dibicarakan peternakan babi. Bagi orang Israel, babi adalah binatang haram yang tidak boleh dimakan dan dijadikan korban kepada Tuhan. Sebab itu dapat dipastikan, di seluruh tanah Israel tidak ada peternakan babi. Di situ, di negeri kafir itu iapun menghambur-hamburkan uangnya bersama-sama perempuan-perempuan jahat, sehingga ia jatuh miskin dan melarat, lalu seperti sudah disinggung di muka, ia harus bekerja di peternakan babi. Ketika itulah ia sadar dan ingin kembali kepada bapanya. Tetapi, bukan lagi sebagai anak yang berhak atas rumah dan harta bapanya, melainkan sebagai seorang upahan. Di kalangan Israel, seorang upahan dianggap lebih rendah dari seorang budak atau hamba. Budak masih dianggap sebagai bagian dari rumah tangga, orang upahan tidak. Begitupun, bagi dia tidak lagi merupakan masalah; asal ia diterima dan dapat makan, cukuplah. Namun di luar dugaannya, bapanya menerimanya kembali. Selaku anak, bukan hamba atau orang upahan. Bapanya bukan tidak tahu akan kejahatannya, bukan tidak sadar akan banyaknya harta yang ia habiskan. Namun kasih dan sayangnya kepada anaknya jauh melampaui semua itu. Masih sejak anaknya pergi, ia sudah berharap dan ternanti-nanti akan kepulangannya, dan saat harapannya itu terwujud, ia menyongsong dan memeluk serta menciumnya. Iapun diberi jubah sebagai perlambang kehormatan, cincin dipasangkan ke jarinya sebagai perlambang hak dan kekuasaan, dan sepatu dipasangkan ke kakinya sebagai perlambang keanakan, lalu disambut dengan sebuah pesta kesukaan.

Sidang jemaat Kritus yang dikasihi Allah!

Sebagai perumpamaan, bagian-bagian tertentu dari pasal ini mempunyai pengenaannya masing-masing. Telah dikatakan di muka, bapa yang penuh kasih itu adalah gambaran bagi Allah, Bapa yang sungguh mengasihi segenap manusia. Selanjutnya, sekarang kita katakan, anak bungsu itu adalah perlambang bagi orang-orang tersingkir atau termarjinalkan, seperti:

1. Orang-orang berdosa. Sebutan ini digunakan oleh kaum Farisi dan Ahli Taurat bagi orang banyak, seperti orang miskin, buta, lumpuh, pincang, kusta, lapar, sengsara, perempuan jahat, yang terpenjara, yang bebannya berat, atau rakyat jembel. Mereka disebut awam, artinya bodoh. Disebut bodoh, karena mereka tidak paham akan hukum; dan karena tidak paham, sering mengabaikan atau melanggarnya. Dalam hubungan itulah mereka dinamai ‘orang-orang berdosa,’ karena sesungguhnya dosa itu adalah pelanggaran; pelanggaran terhadap hukum Tuhan.

2. Pemungut cukai. Oleh kaum Farisi dan Ahli Taruat, pemungut cukai dianggap penghianat. Penghianat bangsa, karena mereka bekerjasama dengan penjajah atau musuh nasional Yahudi, yaitu bangsa Romawi. Bukan itu saja, mereka dianggap juga penghianat terhadap kedaulatan Allah. Sebagaimana kita tahu, pandangan bangsa Israel tentang pemerintahan adalah teokratis. Tuhanlah Raja Israel. Konsekuensinya, penghianat bangsa adalah sekaligus penghianat terhadap Allah, anti Tuhan.

3. Orang kafir. Orang Yahudi umumnya, kaum Farisi dan Ahli Taurat khususnya sangat benci bahkan jijik terhadap orang yang bukan Yahudi. Karena bencinya, orang Yahudi kadang-kadang menyebut orang kafir ‘anjing’ atau ‘anak setan.’ Seorang Yahudi tidak boleh masuk ke rumah orang kafir, tidak boleh meminta sesuatu dari mereka, dan tidak boleh menjalin hubungan kekeluargaan dengan yang bukan Yahudi.

Namun ajaib dan mengherankan sekali, justru dari kalangan yang tersingkir dan termarjinalkan inilah yang lebih banyak disambut dan diterima Allah di dalam AnakNya, Yesus Kristus. Dia tahu betul mereka itu orang berdosa, tahu betul betapa banyaknya harta yang mereka hamburkan untuk hal-hal yang tidak pantas dan tidak berkenan kepadaNya, untuk berfoya-foya melampiaskan hawa nafsunya, dan sebahagian untuk memuja setan. Namun sekali lagi, luar biasa ajaibnya, kasih Allah melampaui semuanya itu. Dalam kasihNya yang tiada terhingga, ia manyambut dan menerima orang-orang berdosa. Yesus mau masuk ke rumah pemungut cukai, dan makan bersama dengan mereka. Ia mengutus murid-muridNya menjadikan semua bangsa muridNya, serta membaptiskannya di dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Semuanya diangkat menjadi anak-anak Allah, dijadikan pewaris di dalam kerajaanNya.

Saudara-saudara!

Itulah Berita Kesukaan khotbah Minggu ini bagi kita: Allah yang Mahakasih dan penuh dengan karunia itu menerima kita, menghapus dosa-dosa kita, mengampuni kita, menyambut dan mengembalikan kita ke dalam persekutuanNya, serta mangaruniai kita dengan hak keanakan. Hal itu sudah Ia kerjakan bagi kita di dalam dan melalui Pekabaran Injil yang dimulai pada 7 Oktober 1861 sebagaimana kita ingat dan kita rayakan pada Jubileum 150 Tahun HKBP yang puncaknya pada bulan ini. Sebelum kedatangan Injil, seperti anak yang hilang, bangsa kita berada di dalam kegelapan. Mereka terasing dan terisolasi secara ketat, hidup miskin dan serba kekurangan, dalam kebodohan dan keterbelakangan. Peperangan antar kampung sering terjadi; demikian juga penculikan demi perlindungan dan keselamatan kampung melalui suatu lembaga magis yang disebut pangulubalang. Perbudakan juga marak, sebagian di antaranya diperjualbelikan sebagai barang dagangan. Tetapi dengan datangnya Injil, secara lambat laun namun pasti, semuanya berubah. Tanah dan bangsa Batak menjadi terang. Bukan hanya di bidang rohani, melainkan juga di bidang jasmani, sebab para pemberita Injil bukan memberitakan Injil saja, melainkan juga memperkenalkan unsur-unsur kebudayaan barat yang maju kepada bangsa kita, seperti sistem pendidikan, kesehatan, perekonomian, dan lain sebagainya. Orang-orang Batakpun diterima menjadi anak-anak Allah, menjadi pewaris di dalam kerajaanNya. Semuanya itu Tuhan lanjutkan hingga sekarang, hingga kita yang hidup kini dan di sini. Lalu sekarang, bagaimanakah kita menanggapi semua itu?

Saudara-saudara!

Ayat 19 firman Tuhan atau Epistel minggu ini yang sudah kita bacakan besama-sama tadi mengatakan, “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” Bibel Toba lebih tegas mangatakan, “Marroha holong ma hita, ala Ibana jumolo manghaholongi hita!” Ya, karena Allah sudah mengasihi kita, kita juga harus mengasihiNya di dalam dan melalui kasih balasan yang berkenan kepadaNya. Bagaimanakah itu kita lakukan? Ayat-ayat berikutnya berkata, “Jikalau seorang berkata, ‘Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak dilihatnya. Dan perintah yang kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus mengasihi saudaranya.” Dari itu jelas, kita mengasihi Allah di dalam dan melalui pengasihan terhadap sesama manusia. Hal inilah yang perlu kita pergumulkan, bagaimanakah kita sebagai jemaat maupun pribadi mengasihi saudara-saudara kita yang miskin di Jakarta ini maupun di tempat-tempat lainnya, di bona pasogit misalnya? Sehubungan dengan itu saya ingin menghadirkan kembali apa yang pernah saya suarakan dari mimbar ini pada tahun yang lalu. Mengambil teladan dari para pekabar Injil yang bekerja di tanah Batak dahulu, apakah yang kita lakukan untuk memajukan bona pasogit? Perlu kita sadari, kualitas pendidikan di Tapanuli termasuk terendah di Indonnesia. Kendati ada universitasnya, Unita di Silangit misalnya, kualitasnya belum bisa diandalkan. Sebab itu, untuk mengambil D3 hingga S1 saja, orang harus keluar dari Tapanuli. Hal itu berarti dana harus keluar dari Tapanuli pukul rata sejuta seorang perbulan. Berarti, hingga S1 yang rata-rata 4-5 tahun, dana yang dibutuhkan sekitar 48-60 juta seorang. Setelah menjadi sarjana, berapa orangkah yang mau kembali dan berbakti untuk Tapanuli? Jangankan kembali, berpikir dan berbuat untuk Tapanulipun barangkali dapat dihitung dengan jari. Paling sial lagi, kita hanya mengirimkan mayat ke bona pasogit. Nahum Situmorang betul-betul jeli melihat perilaku halak hita di parserahan sehingga di dalam lagunya ia berkata, “Molo marujung ma muse ngolungku sarihon ma, anggo bangkengku disi tanomonmu, disi udeanhu sarihon ma.” Dia memang tidak mengatakan, “Anggo ngolungku di parserahan ma, ” namun faktanya adalah begitu, sebagian terbesar halak hita, hidupnya untuk Jakarta, untuk Bandung, untuk Surabaya, dan lain sebagainya, alai anggo bangkena tu Samosir ma, tu Toba, tu Humbang, tu Silindung. Semua itu, keingingan halak hita yang terkenal tinggi dalam mencapai ilmu dan pengetahuan, dan kebiasaan mengirim mayat ke bona pasogit punya andil besar dalam proses pemiskinan Tapanuli. Sebagai orang-orang yang telah diterima menjadi anak-anak Allah, mari berubah, mari berpikir dan berbuat untuk bona pasogit. Mungkinkah itu dapat kita harapkan sebgai buah dari Jubileum 150 Tahun HKBP? Amin.

Read More..

10.08.2011

17 Trinitatis

SERMON JAMITA MINGGU 17 TRINITATIS, 16 OKTOBER 2011
Kol.2:6-7


Patujolo

Kolosse, sada huta na metmet do di Asia Minor, 180 KM di purba ni Epesus, di dalan tu Antiokia. Pahombarhombar do i dohot Laodikea, 18 KM di pastima dohot Hierapolis di manabia, 5 KM di utara ni Laodikea. Luat ni parbegu do i, alai torop do tong disi Jahudi. Taon 61 M, sega do huta i ala ni lalo. Songon i do dohot Laodikea. Di taon i dope, dipauli halak do muse Laodikea. Kolosse, ndang; dipasombu nama songon i. Dung i, ndang hea be martaringot huta i di angka literatur na imbaru.

Ndang binoto manang na ise na parjolo mamboan jala na mamaritahon Barita na Uli tu huta i. Si Paulus, ndang; mangebati pe ndang hea. Disura roha ni na deba, si Epapras do na mamungka huria Kolosse i (pat.1:7; 4:12-13). Ise si Epapras jala boha parsahatna tu haporseaon, ndang torang. Na deba muse mamingkir, parbue ni sending ni huria Epesus do huria i. Ala si Paulus do na mamboan Barita na Uli tu Epesus, gabe boi ma dohonon na parbue tidak langsung ni pangulaon ni apostel i do huria i. Godang do hadosan ni surat Epesus tu Kolosse on. Sian i bolas do suraon ni roha, na pajonokjonok do perkembangan kesejarahan ni na dua huria i. Laos songon i do ra nang tu Laodikea dohot Hierapolis (pat.4:13).

Sarupa tu Pilippi dohot Pilemon, ditongos do surat on sian hurungan (pat.4:3, 10, 18). Mangihuthon Ulaon ni Apostel, opat hali do si Paulus tarhurung, i ma di huta Pilippi, Jerusalem, Kesarea, dohot di huta Rom. Alai sada pe sian i ndang adong na pas songon panongosan ni surat on. Antong sian dia? Torop do na mamingkir, ndang holan opat hali si Paulus tarhurung, lobi do, alai ndang sude dipaboa di buku Ulaon ni Apostel. Ndang so mungkin na hea do ibana tarhurung di Epesus. Molo sintong i, i do na lebih mungkin panongosan ni surat on. Ra, ala ni perkembangan kesejarahan ni huria Kolosse na jonok tu Epesus dohot tu si Paulus, ro do si Epapras manopot Apostel i tu hurungan. Sian ibana ma dibege si Paulus taringot tu huria i (pat.1:8); taringot tu haporseaon, haholongon (1:4) dohot parungkilonnasida. (Manang ala na sisean ni si Paulus do ibana tagamon?) Umbege i, disurathon si Paulus ma surat on jala ditongoshon marhite si Tikikus (4:7). Boasa ndang marhite si Epapras? Na so mulak be ibana tu Kolosse? Manang na pekabar Injil keliling do si Epapra i ulaning? Sude i ndang torang. Anggo na torang, rap dope ibana dohot si Paulus di tingki na disurat jala ditongoshon surat on (4:12).

Mardomu tu na binegena sian si Epapras i, disurathon jala ditongoshon ma surat on laho patuduhon balga dohot mauliate ni rohana siala hamonangan ni Barita na Uli di Kolosse. Dung i, diapoi ma huria i asa marsihohot di panandaon di hahomion ni Debata. Angkup ni i, dialo do poda haliluon na manosak huria i. Ndang adong informasi na tangkas taringot tu poda haliluon i. Alai sian counter na pinatujolo ni si Paulus di suratna on, bolas do dohonon na sinkritisme ni hasipelebeguon do i tu hajahudion dohot hakristenon. Sian hasipelebeguon dijangkon do poda taringot tu pertarakan manang askese, taringot tu parsombaon tu daya-daya alam manang kosmik dohot surusuruan; sian hajahudion dibuat poda taringot tu patikpatik ni sipanganon, taringot tu ari raya poltak ni bulan dohot Sabbat; dung i, diompaphon ma i tu hakristenon. Maradophon i diondolhon si Paulus do paboa, Kristus do suman ni Debata na so tarida; marhite Ibana do tartompa nasa na adong (1:16-17). Hombar tusi, Ibana do na manghuasoi saluhut; Ibana do na ringkot haporseaan dohot jangkonon.

Sarupa tu godangan surat ni si Paulus, tarbagi dua bagian do suratna on, i ma pangajaran (dogmatis) dohot sipaingot (parenetis). Dung tabe dohot pamungkaan (1:1-11), dipasahat ma bagian pangajaran (1:12-2:23), mangihut muse sipaingot (3:1-4:6), dung i tabe dohot panimpuli (4:7-18). Sian i torang, turpukta ari on masuk tu bagian pangajaran do. Disi (sahat tu ay.8) dipajojor do rumusan ni gagasan ni Apostel Paulus na gabe ojahan ni tanggapanna maradophon poda haliluon na manosak huria i.

Hatorangan

“On pe songon panjangkonmuna di Kristus Jesus Tuhan i, songon i ma hamu marparange di bagasan Ibana.” Di jolo nunga nidok, sian si Epapras dibege si Paulus do naung porsea halak Kolosse di Kristus i, jala marsihohot do nasida di bagasan haporseaon i. Taringot tusi didok do, “Ai hubege hami do barita ni haporseaonmuna di Kristus Jesus.” (1:4a). “Ai padaodao pe isara di pardagingon, naung rap dohot hamu do ahu di partondion, marlas ni roha mamereng turena di hamu, ro di hot ni haporseaonmuna di Kristus.” (2:5). Na laos marlapatan do i, nunga dijangkon halak Kolosse Kristus Jesus Tuhan i. “Songon panjangkonmuna [(Gr. parelabate (sian paralambano=I receive, saya terima)] di Kristus Jesus Tuhan i,” ninna si Paulus dison. (Tumangkas do i antusan di terjemahan Alkitab na mandok, “Kamu telah menerima Kristus Yesus Tuhan kita.”) Na masirainrainan do na dua i, na so tarsirang na sada sian na sada nari. Manang ise naung porsea di Kristus i, ndang boi so ingkon jangkononna Ibana, jala na so manjangkon Ibana ndang tutu i na porsea. Ala ni i, manang na di dia pe dibaritahon Barita na Uli i, sai diigil do asa ganup halak na manangihon mambuat haputusan taringot tu na dua i, na manghaporseai dohot na manjangkon Kristus i gabe Tuhan jala Rajana. Haporseaon dohot panjangkonon di Kristus i ndang na pasif i manang na statis, alai na aktif do jala na dinamis. Parjolo sahali na pataridahon diri do i di panindangion. Taringot tusi didok Apostel Paulus do, “Ai roha i do porsea, asa tu hatigoran; pamangan i do manghatindanghon, asa tu haluaon.” (Rom 10:10) Hombar tusi, angka na porsea na naeng tardidi, ingkon hatindanghononna do jolo Kristus naung hinaporseaan jala naung jinangkonna i. Parpangkat na sian Etiopia i rupani, dihatindanghon do, “Ahu porsea, Anak ni Debata do Jesus Kristus.” (Ul.8:37) Disura roha ni deba penafsir, angka panindangion sisongon i, isara, “Jesus Kristus do Tuhan,” (Pil.1:11); “Tuhan (do) Jesus i,” (Rom 10:9a) manang “Jesus, Tuhan,” (1 Kor.12:3b) na marpardomuan do i tu agenda manang liturgi pandidion. Alai ndang holan panindangion manang kesaksian, lobi sian i ingkon na dihadirhon jala diulahon dope haporseaon i di hangoluan siapari. Iman, pada hakikinya adalah praktis. Didok si Jakobus, “Aha ma gunana ale angka donganhu molo didok halak, di ibana do haporseaon alai ndang adong di ibana pangulaon? Haporseaon i pe songon i do: Anggo so adong pangulaonna, naung mate do hadirionna.” (Jak.2:14a, 17). Laos i do nang na niondolhon ni si Paulus di ujung ni ay.6 on na mandok, “Songon i ma hamu marparange di bagasan Ibana.” Marparange [Gr. peripeiteite (sian peripateoo= I walk, saya berjalan)] lapatanna, marpangalaho (conduct, bertingkah laku) manang mangolu (live). (Duansa i, na ‘marpangalaho’ dohot na ‘mangolu’ dipahami dalam artian etis). Angka naung porsea jala manjangkon Kristus Jesus Tuhan i ingkon marparange do di bagasan Ibana, marpangalaho manang mangolu di bagasan Kristus. ‘Di bagasan Kristus’ (Gr. en Christoo, in Christ, di dalam Kristus), sada konsep na mansai arga do i di Apostel Paulus. Jotjot do i tarjaha, 165 hali di sandok suratna. Dia do nidokna disi? Na marhahonaan do i tu pardomuan dohot parsaoran ni na porsea tu Kristus i. Ala ni ulaon haluaon na pinatupa ni Kristus Jesus i, gabe mian do na porsea i di ‘alam Kristus,’ i ma alam keselamatan na bersangkut paut tu Kristus Tuhan i; na mangolu jala marpangalaho na hombar tu lomo ni rohaNa, na mamora di pangantusion na gomos, jala na mananda di hahomion ni Debata (2:2). Jadi na marparange di bagasan Kristus mandok, mangolu di bagasan karakter manang cara hidup ni Kristus, isara ni na marpingkir di bagasan cara berpikir ni Kristus, bersikap jala bertindak hombar tu cara bersikap dohot cara bertindak ni Kristus, manghaholongi suman tu panghaholongion ni Kristus, dohot angka na asing.

“Gabe marurat jala pinauliuli ma hamu di bagasan Ibana, togu marhaporseaon hombar tu na niajarhon tu hamu, lumobi ma hamu marroha mauliate.” Pingkiran na taringot tu na marparange di bagasan Kristus i diuduti dope di ayat on. Mardomu tusi, ditaringoti ma opat aspek. Na parjolo, marurat [(Gr. errizoomenoi (sian rizooo=I root, I fix by the root, saya berakar), rooted, berakar]. Tudosan on dibuat sian dunia tumbuh-tumbuhan. Ingkon lam marurat do suansuanan tu tano asa denggan partubuna, lam togu, lam magodang jala marparbue. Songon i do na mian di bagasan Kristus, lam leleng lam domu jala lam saor tu Ibana. Taringot tusi, ndang pasif na porsea i, alai dohot do marupaya lam pasolhothon dirina tu Kristus Jesus i asa lam marurat di bagasan Ibana. Na paduahon, pinauliuli [(Gr. epoikodomoumenoi (sian oikodomeoo=I build, saya membangun), built up, dibangun]. Di Padan na Imbaru dipatudos do jotjot huria i tu bagas manang bangunan (1 Kor.3:10 duu; 2 Kor.6:16; 1 Ptr.2:5 duu). Ndang bagas na mate, na mangolu do, bagas partondion. Jesus Kristus do ojahanna, na porsea i do batu manang parhauna, jala angka parbarita na uli do pandena. Songon bagas partondion, na mangolu do batuna i. Ndang songon batu na mate i, sahali dipeakhon tu ojahanna, relatif disi nama i torus; anggo batu na mangolu i, ingkon na dipauliuli do torus marhitehite hata ni Debata na niulahon ni Tondi Porbadia asa lam domu jala saor tu Kristus, ojahanna i; lam marpangalaho jala mangolu di bagasan Ibana. Taringot tuson pe, parsidohot do na porsea i pauliulihon dirina asa lam hot jala ojak di ojahan i, i ma Kristus Tuhan i. Na patoluhon, togu marhaporseaon [(Gr. bebaioumenoi (sian bebaiooo=I confirm/ratify, saya menguatkan/mensahkan)] te pistei (sian pistos= faith, iman) lapatanna dipatogu torus di bagasan haporseaon. Ndang haporseaon tubutubu ni roha ni jolma, ingkon na hombar tu naung niajarhon tu nasida do, i ma haporseaon na ojak di Barita na Uli naung niajarhon ni si Paulus marhitehite si Epapras. Nangkin nunga nidok, hatiha i na tarmara do haporseaon ni halak Kolosse ala ni parpoda haliluon na mamodahon na lipe. Tubutubu ni roha ni jolma do i, na so marhaojahan di hasintongan. Sahali nari, ndang tusi, alai tu haporseaon di Jesus Kristus do nasida ingkon marsihohot. Ala ni i ma asa dipaingot Apostel Paulus huria i dison, didok, “Unang dihatahatai jolma hamu marhitehite malomalo ni panghuling!” (2:4). “Jaga ma hamu, so tung diago deba hamu marhitehite hata bisukbisuk dohot hata lesem na so marimpola, hombar tu tonatona ni jolma mangihuthon sisiasia ni hasiangan on, ndada mangihuthon Kristus.” (2:8) Lam marsihohot jala lam tu toguna do haporseaon i marhitehite hiras dohot ringgas ni roha ni na porsea i manangihon dohot mangguruhon hata ni Debata, ai sian na manangihon do ro haporseaon (Rom 10:17). Hata i do ulaula ni Tondi Porbadia patubuhon dohot patoguhon haporseaon i. Na parpudi, na paopathon, marroha mauliate. “Lumobi ma hamu marroha mauliate!” (Gr. perisseuontes en eucharistia) ninna. Perisseuontes [(sian perisseuoo=I abound/exceed, saya (buat) berlimpah-limpah/melebihi]; eucharistia, thankfulness, rasa syukur/ucapan syukur. Angka na porsea jala na marparange di bagasan Kristus i, ndang mansadi i mandok mauliate tu Debata; mandok mauliate di bagasan saluhut dohot siala saluhut (pat.1 Tes.5:18a).

Rancangan Homiletis

Ninna rohangku, ndang salpu dope sian parbinegeanta jala ndang lupa dope sian rohanta saringar ni parolopolopon na pinatupa ni hurianta marpardomuan tu Jubileum 150 Taon HKBP. Hira sapanjang taon on, dipatupa do ragam ni kegiatan di sandok HKBP, di huria marsadasada, di ressort, distrik, di regional dohot di hatopan, jala di bulan Oktober on ma anggo apala mata manang puncakna. Dia do langkatna, dia unokna; dia do hatana jala dia na nidokna umbahen marjubileum hita songon i? Marlas ni roha jala marolopolop do hita ala di 150 taon naung salpu, tangkasna di ari 7 Oktober 1861 i, nunga dipungka Debata pabinsarhon barita na uliNa di tongatonga ni bangso dohot tanonta. Balga do lapatan ni i di hita, ai marhite ungkap ma di bangsonta pintu tu hatiuron dohot hamajuon. Songon na taboto, sending do na parjolo patandahon tu bangsonta unsur-unsur kebudayaan barat na maju, isara ni sistem kesehatan dohot pendidikan. Di deba halak, holan angka i do na dibereng, jala i ma na mangonjar nasida padohot dirina marjubileum. Alai songon huria hita, ingkon lumobi jala umbagas sian i do panatapanta, jala taringot tusi ma na naeng pamanatonta sian jamita di hita ari on. Aha do tutu lapatan ni haroro ni Barita na Uli i di hita?

Kolosse, sada huta na metmet do i di Asia Kecil. Na sahat do Barita na Uli tu huta i, gabe jongjong ma huria ni Kristus disi. Ndang apala torang manang na ise do na parjolo mamaritahon Barita na Uli i disi. Alai manang na ise pe i, harararat ni Barita na Uli i do umpenting, ndada apala na mamaritahonsa. Ala ni i, dung dibege si Paulus i, las situtu do rohana, jala ditongos ma sada surat tusi, i ma pambuatan ni turpuk di hita ari on. Di suratna i, diondolhon apostel i do na mansai balga do lapatan ni hasasahat ni Barita na Uli i tu nasida, ai marhite i do nasida boi porsea di Kristus Jesus jala manjangkon Ibana gabe Tuhan jala Rajanasida. Apala i do na parjolo na naeng ondolhonon ni si Paulus di turpuk di hita ari on, di na nidokna, “Songon panjangkonmuna di Kristus Jesus Tuhan i.” Di terjemahan Indonesia, tumangkas do i dapot antusan; didok disi, “Kamu telah menerima Kristus Jesus, Tuhan kita.”

Laos i ma na parjolo na ringkot auhononta sian jamita on. Ala ni Barita na Uli naung sahat tu hita songon na taingot jala taolophon di Jubileum na salpu i, naung gabe angka na porsea do hita di Kristus i, angka naung manjangkon Ibana gabe Tuhan jala Rajanta. Ndang na mura na gabe porsea jala manjangkon Kristus Jesus Tuhan i, ndang sembarang halak boi ro tu joloNa jala mandok, “Tuhanhu jala Rajangku!” Jesus sandiri do mandok, “Ndang adong na tarbahen ro tu Ahu, ia so na tinogu ni Ama i na marsuru Ahu.” (Joh.6:44). Hombar tusi, Dr.Martin Luther di na mangalapati hata haporseaonta ponggol patoluhon i mandok, “Na diparhatutu rohangku do na so tarbahen ahu porsea di Jesus Kristus Tuhanhu, manang mandapothon Ibana ianggo tung sian roharohangku manang sian gogonghu sandiri, na dijou Tondi Porbadia i do ahu marhite sian Barita na Uli.” Olo, Barita na Uli na binoan ni angka parbarita na uli i do cara ni Debata manogu hita tu Kristus Jesus i, cara ni Tondi Porbadia manuanhon haporseaon tu roha dohot tondinta asa tarjangkon hita Ibana gabe Tuhan jala Rajanta. Asi ni rohaNa do i, jala halongangan do dalanNa patulushon i. Ndang na dijou ompunta parbarita na uli i uju i, jala ndang na tu tanonta hian hinarohonnasida, tu Kalimantan do. Alai ala ditulak parkalimantan nasida, ba gabe dipatongon Debata nasida tu bangsonta. Nunga 150 taon i dung masa. Sahat tu tingki on, tongtong do dipaian Debata barita na uliNa i di tongatonganta, gabe boi sude sundut tarmasuk hita angka na mangolu di tingki on dohot di inganan on porsea jala manjangkon Kristus Jesus i gabe Tuhan jala Rajanta. Gabe bangsoNa hita, angka halak na gionomgomanNa. Tung so marolopolop ma rohanta ala ni i?

Alai haporseaon dohot panjangkonon di Kristus i ndang na pasif i manang na statis, na aktif do jala na dinamis. Parjolo sahali na pataridahon diri do i di panindangion. Taringot tusi didok Apostel Paulus do, “Ai roha i do porsea, asa tu hatigoran; pamangan i do manghatindanghon, asa tu haluaon.” Hombar tusi, sian mulana dope, angka na porsea na naeng tardidi, ingkon hatindanghononna do jolo Kristus naung hinaporseaan jala naung jinangkonna i. Parpangkat na sian Etiopia i rupani, jolo dihatindanghon do haporseaonna, didok, “Ahu porsea, Anak ni Debata do Jesus Kristus,” i pe asa dididihon si Pilippus. Alai ndang holan panindangion, lobi sian i, ingkon na dihadirhon dope haporseaon i di hangoluan siapari. Didok si Jakobus, “Aha ma gunana ale angka donganhu molo didok halak, di ibana do haporseaon alai ndang adong di ibana pangulaon? Haporseaon i pe songon i do: Anggo so adong pangulaonna, naung mate do hadirionna.” Laos i do nang na niondolhon ni si Paulus di turpuk ari on di na nidokna di ujung ni ay.6, “Songon i ma hamu marparange di bagasan Ibana.” Na nidokna disi, angka naung porsea jala naung manjangkon Kristus Jesus Tuhan i ingkon marparange do di bagasan Ibana.

I ma muse na mansai ringkot auhonon jala hangoluhononta sian jamita on, songon angka naung porsea, ingkon marparange do hita di bagasan Kristus. ‘Di bagasan Kristus,’ sada konsep hasian do i di si Paulus, na tarjaha 165 hali di sandok suratna. Suman tusi, konsep hasian do i di torop halak di angka tingki na parpudi on. Ndang dos nian hatana, alai dos do anggo isi dohot lapatanna, ia ma ‘di bagasan goar ni Jesus;’ hata indonesiana, ‘dalam nama Yesus.’ Mansai mura jala mansai jotjot halak na tertentu mandok, “Dalam nama Yesus, kami usir segala setan; dalam nama Yesus, kami kuduskan gedung ini; dalam nama Yesus, kami sembuhkan penyakit saudara ini,” dohot na asing. Alai manang na aha lapatan ni dalam nama Yesus i, ganggu do roha manang na diboto, alai atik boha do holan songon sada formula yang enak untuk diucapkan. Di bagasan goar ni Jesus, sahali nari, dos do isi dohot lapatan ni i tu na nidok ni si Paulus di angka suratna, di bagasan Kristus. Laho mangantusi, denggan ma jolo tapamanat sian panurathonna. Di hata Gorik didok, en Christoo; hata Inggris, in Christ, hata Indonesia, dalam Kristus. Dos do panurat ni i dohot Kol.1:2 na mandok, “(Mandapothon angka na badia na) di Kolosse.” Di hata Gorik, en Kolossais, hata Inggris, in Colosse; hata Indonesia, di Kolosse (harfiah, dalam Kolosse). Sian i torang, frasa en christoo, sejajar do tu frasa en kolossais. Angka na mangolu di Kolosse, ingkon mangolu do hombar tu cara hidup ni Kolosse, marpingkir hombar tu cara berfikir ni Kolosse, bertindak hombar tu cara bertindak ni Kolosse, marpangalaho hombar tu pangalaho ni Kolosse, dohot na asing. Suang songon i ma hita angka naung porsea jala manjangkon Kristus i, ala ni ulaon haluaon na pinatupa ni Kristus Jesus i, dipaian do di ‘alam Kristus,’ i ma alam keselamatan na bersangkut paut tu Kristus Tuhan i; na mangolu jala marpangalaho na hombar tu lomo ni rohaNa, ingkon marparange do di bagasan Ibana, lapatanna marpangalaho di bagasan karakter ni Kristus, mangolu di bagasan cara hidup ni Kristus, marpingkir di bagasan cara berpikir ni Kristus, bersikap di bagasan cara bersikap ni Kristus, marlambok ni roha suman tu lambok ni roha ni Kristus, manghaholongi suman tu panghaholongi ni Kristus, dohot angka na asing. Ndang na mura i, mansai na maol do, jala taringot tusi mansai jotjot do hita tardapot songon parhahurangan. Ala ni i, tung na so jadi do hita mangarajumi naung singkop hasumanonta tu Kristus i. Hata ni endenta No.481:1 mandok, “Godang dope siguruhononmi, asa tudos ho dohot Tuhanmi.” Ala godang dope, ingkon sai datdatanta do na maniru parrohaon ni Kristus Jesus i; menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus di dalam hidup kita. Asa jumpang i, adong do opat na ingkon parrohahonon jala hangoluhononta.

Na parjolo, marurat di bagasan Kristus i. Na marpambuatan do on sian dunia tumbuh-tumbuhan. Ingkon lam marurat do suansuanan tu hatubuanna asa denggan partubuna, lam togu, lam magodang jala marparbue. Ingkon songon i do hita angka na mian jala mangolu di bagasan Kristus, lam leleng lam domu jala saor tu Ibana. Taringot tusi, ndang pasif manang holan na so hita jala hohom dung i Tuhan i sandiri ma na padomuhon hita tu Ibana, ndang; hita pe, ingkon dohot do marusaho pasaorhon dirinta tu Ibana asa lam marurat di bagasan Ibana.

Na paduahon, pinauliuli di bagasan Ibana. Na paduahon on marpambuatan do sian dunia bangunan. Di Padan na Imbaru dipatudos do jotjot huria i tu bagas manang bangunan. Ndang bagas na mate, na mangolu do, bagas partondion. Jesus Kristus do ojahanna, na porsea i do batu manang parhauna, jala angka parbarita na uli do pandena. Songon bagas partondion, na mangolu do batuna i. Ndang songon batu na mate i, sahali dipeakhon tu ojahanna, disi nama i torus; boha pameakhonna, peak manang jongjong, gistang manang unjur, songon i nama i tongtong. Anggo batu na mangolu i, ingkon na dipauliuli do torus asa hot. Molo ndang songon i, boi do i morot jala sirang sian bagas partondion i. Songon i ma hita angka naung mangolu di bagasan Kristus i, ingkon dipauliuli do marhitehite hata ni Debata na niulahon ni Tondi Porbadia asa lam domu jala saor tu Kristus, ojahanta i. Taringot tuson pe, ndang pasif hita, alai ingkon dohot do pauliulihon dirinta asa lam hot jala ojak di ojahan i, i ma Kristus Jesus Tuhan i.

Na patoluhon, togu marhaporseaon mandok, marsihohot di bagasan haporseaon. Ndang asal haporseaon, ingkon na sintong do. Di tingki ni surat on rupani, rarat do Kolosse sada poda na lipe na marrumang sinkritisme ni hasipelebeguon, hajahudion dohot hakristenon. Tubutubu ni roha ni jolma do i, ndang adong hasintongan di bagasanna. Ndang tu angka sisongon i paojahonta ngolunta, ingkon tu haporseaon na hombar tu pangajaran naung tajalo do, i ma na ojak di Barita na Uli naung sahat tu hita i. Na lam marsihohot jala lam tu toguna do haporseaonta i marhitehite hiras dohot ringgas ni rohanta manangihon dohot mangguruhon hata ni Debata, ai sian na manangihon do ro haporseaon. Hata i do ulaula ni Tondi Porbadia patubuhon dohot patoguhon haporseaon i. Mansai ringkot do i ingoton jala auhononta asa unang adong sian hita on na mangarimpu naung singkop haporseaonna gabe ndang ringkot be di ibana pangajaran dohot pangajari. Ringkot do antusanta, ndang adong hakristenon pribadi, hakristenon hatopan do. Na gabe Kristen jala porsea do ganup halak di bagasan pardomuan dohot hasadaonna tu huria na manghamham angka na porsea di sandok portibi on. Ala ni i, ia naeng togu jala marsihohot hita marhaporseaon, ingkon haringkothononta do na marsiajar.

Na paopathon, marroha mauliate. Angka na di bagasan Kristus Jesus i, manongtong do i mandok mauliate tu Debata. Suang songon i ma hita, naeng tongtong mandok mauliate tu Debata di bagasan saluhut dohot siala saluhut. Mandok mauliate lapatanna, mangokui manang marhatopothon jala manghatindanghon asi ni roha manang pasupasu naung tajalo sian Debata. Marhite na mandok mauliate, taokui do hametmeton dohot hapogosonta di adopan ni Tuhan i, na so tarbahen mangolu sian dirinta sandiri, nda holan sian asi ni roha dohot denggan ni basaNa.

Antong sahali nari, ala naung tahaporseai jala tajangkon Kristus Jesus Tuhan i, mian jala marparange ma hita di bagasan Ibana, marurat jala pinauliuli di bagasan Ibana, togu jala marsihohot di haporseaon huhut mandok mauliate di bagasan saluhut dohot siala saluhut. Amen.

jkt.09.10.2011/mvs

Read More..

9.10.2011

13 Trinitatis

SERMON JAMITA MINGGU 13 TRINITATIS, 18 SEPTEMBER 2011

Mrk.3:31-35

Patujolo

Di Kapernaum do masa jamita on (pat.Mrk.2:1). Di bona ni pangulaonNa, bungkas do Jesus raphon inaNa, angka anggi dohot ibotoNa tu huta i (Mat.4:13). Hombar tusi, digoar do Kapernaum i hutaNa (Mat.9:1). Mangihuthon si Mateus, na manggohi panurirangon ni si Jesaya do Ibana disi (Jes.9:1 duu). Di huta i do dipungka parjamitaonNa (pat.Mat.4:17) jala di huta i do Ibana gumodang mangula (pat.Mat.11:23). Disi dipungka Jesus ulaonNa, pintor tahop do angka paraloan. Parjolo sahali, ro do i sian partogi ni bangso i, i ma angka malim, parise, dohot saduse. Ndang ditanda jala ndang diantusi nasida Ibana, ai adong sian ulaonNa na dirajumi maralo tu patik dohot hasomalan. Dung i, mabiar do nasida agoan sangap dohot pengaruh di tongatonga ni natorop i. Ala ni pangulaon ni Jesus na gok huaso i antong, dohot parjamitaon ro di pangajarionNa na marsahala (pat.Mat.7:29), torop do na tartarik tu Ibana. Manang tu dia pe Ibana laho, sai torop do mangihuthon, mandapothon dohot manangihon (pat.Mrk.3:7-8). Alai sabalikna, manang na di dia pe, sai marusaho do angka aloNa mangambati dohot manusai Ibana. Songon i ma di jolo ni turpuk on dipaboa, disalahon angka sibotosurat do Ibana na pamalumhon sahalak na sarion (Mrk.2:3-12), disalahon ala dijou si Levi jala mangan Ibana di jabuna (Mrk.2:13-17); dung i disual angka parise do Ibana taringot tu parpuasaon (Mrk.2:18-22) dohot ala na pinaloasNa i siseanNa manggotili dohot mangguguti eme di ari Sabat (Mrk.2:23-28), jala dionggopi marhite sahalak na mate tanganna sambariba (Mrk.3:1-6). Dung i sumurut ma Ibana tu topi tao, jala sian i tu sada dolok laho mamillit angka siseanNa. Salpu i, muli ma Ibana (Mrk.3:20) tu Kapernaum jala dibongoti ma sada jabu (pat.Alkitab, masuk ke sebuah rumah), gabe rongom ma ro natorop, pola sundat nasida mangan. Alai songon na nidok di jolo i, nunga laos disi angka sibotosurat na sangajo tuat sian huta Jerusalem manggugai roha ni halak asa unang porsea di Ibana. Ragam ma dipandok taringot tu Ibana, isara ‘na sibolison’ (Mrk.3:22a) manang ‘partondi na hodar’ (Mrk.3:30).

Hatorangan

“Dung i ro ma inaNa dohot angka angina, jadi di ruar nama nasida jongjong, gabe disuru ma na manjou Ibana. Na hundul do natorop i humaliang Ibana, gabe didok ma, ‘Di alaman an do inangMu dohot angka anggiM ro di angka ibotoM, diusoi do Ho.’” Sude na masa i dipaidaida angka sisolhotNa do, diida do pangharonsothon ni Jesus di ulaonNa, diida do panjangkon ni natorop, jala diida do dohot pangalo ni angka partogi ni bangso i. Diholsohon nasida do paraloan i. Di na so tartaon nasida be i, gabe ro ma nasida naeng ‘mangalap’ Ibana (Mrk.3:21). Angka ise do i? InaNa, si Maria; dung i angka angiNa, si Jakobus, si Joses, si Simon, dohot si Judas (pat.Mat.13:55b) raphon angka ibotoNa (saotihotikna dua halak). Di dia si Josep? Ra, nunga jumolo. Molo tapamanat sandok evangelium i, dunghonsa dipungka Jesus ulaonNa ndang hea be ditaringoti kehadiranna. Di na so tarpaidaida sisolhotna i sude paraloan tu Jesus i, gabe dohot ma nasida so mangantusi, ai [maniru pandok ni angka aloNa (?)] dirajumi nasida ma Jesus i ‘na rintik’ (Mrk.3:21b). Didok rohanasida, harintihon do i molo songon i ma pangharonsothon ni Jesus i di ulaonNa, ndang diboto adian pola sundat Ibana mangan. Ndang boi so parohon parmaraan i molo sai didatdati Jesus ulaon harintihonNa i. Manghuling ma disi holong parmudaronnasida gabe naeng ma ‘ondinganna’ Jesus i. Satu-satunya dalan mangondingi ndang lobi sian na pasohon Ibana, mamboan mulak jala manghurungi di jabu. Sangat mengedepan ma disi roha hainaon ni si Maria. Ra, ndang lupa ibana nian di boaboa sian ginjang taringot tu hadirion ni Anakna i andorang so hatutubuNa dope. Alai ala ni angka paraloan i, gabe ganggu ra rohana. Partogi ni bangso dohot ugamo nda sude nuaeng mangalo Ibana? Olo, angka malim dohot parise ro di saduse sude do curiga tu ulaonNa, tu poda dohot pangajaranNa. Hape, pandangan ni halak i dirajumi bangso i do i songon ukuran ni hasintongan jala na mempunyai pretensi na kuat di pengembangan manang penghempangan ni sadasada poda. Pangajaran naung tinulak ni angka sibotosurat ndang tarharaphon be i marhasil. Dung i, songon na so apala menonjol do di tingki i tanda ni hamesiason ni Jesus i. Tingki posoposo Ibana, ro do angka pardisurgo manghalashon dohot mangendehon, dibaritahon do hasosorangNa tu angka parmahan jala marhitehite bintang tu angka parhapistaran na sian purba gabe ro sude marsomba Ibana. Molo nunga songon i agung di hatutubuNa, nda lobi sian i ma nian dung mangula Ibana papatarhon hamesiasonNa? Hape ndada keagungan, hametmeton do na tarida. Sangat mengejutkan tahe, angka sitiop ukuran ni hasintongan manang angka ahli teologi ni bangso i nunga mengharamkan podaNa. Sude i secara kumulatif paponjot hosa ni si Maria. Boha, nipi do keagungan ni hatutubuNa i? Angka anggi dohot ibotoNa ndang dohot mengalami i. Tung pe dipaboa si Maria i tu nasida, kenyataan sinuaeng nunga lobi sian na cukup i laho manghagangguhonsa. Ala ni i, dibereng nasida ma Jesus i songon haha/iboto sambing, haha/iboto na istimewa (di bagasan keistimewaan ni ‘na rintik’ manang ‘na sibolison’) Holong pardagingon i sambing nama na mangonjar nasida mangantoi Ibana, panghirimon na asing ndang adong be. Alai ala godang ni jolma ndang boi nasida bongot tu jabu. Di bagasan pos ni roha na argahonon ni Jesus i ‘pangondingionnasida’ i, martona ma nasida manjou Ibana.

Alai ninna ma mangalusi nasida, ‘Ise do goaron dainang, jala ise do dohonon angka angingKu?’ Jala dibereng ma angka na hundul humaliang Ibana, ninna ma, ‘Angka on do dainang dohot angka anggingKu. Ai na mangulahon lomo ni roha ni Debata, i do anggingKu, i do ibotongKu, i do dainang.’” Sikap ni sisolhotNa i, parungkilon do i di Jesus i. Parungkilon, ai sisolhotNa sandiri ndang mangantusi Ibana. Dihilala do tangkas, holong parmudaron na so sian pangantusion ni sisolhotna i gabe ambatambat do di Ibana laho mangulahon missionNa di portibi on. Alai dihamonanghon Ibana do i luhut. Ala ni i ndang dipasohot Ibana na marjamita i laho manghormati dohot mandapothon inaNa, angina dohot ibotoNa i. Ibana sandiri do na parjolo mangulahon jala manghangoluhon podaNa na mandok, “Na manjama ninggala huhut mamereng tu pudi, tung na so tau ma i tu harajaon ni Debata” (pat.Luk.9:57 duu; Mrk.8:34 du; 10:29 du par). Ditorushon do na marjamita i laos didok, “Ise do goaron dainang, jala ise do dohonon angka angingKu?” Huhut mamereng tu angka na hundul disi, Ibana sandiri ma mangalusi mandok, “Angka on do dainang dohot angka anggingKu.” Ndang na disoadahon Ibana parinaonNa tu si Maria, songon i paranggion dohot paribotoonNa, ndang. Sahat tu hau na pinarsilang pe diingot do inaNa i jala disarihon ngolu pangapudianna (pat.Joh.19:26 du). Asa on do niondolhonNa, di bagasan dohot marhite Ibana nunga dipatubu parsisolhoton na imbaru, partuturon na so ojak di parmudaron manang parbangsoon, alai di haporseaon do. Na gabe sipaingot ma i di si Maria asa lam pasurut diri sian hajongjonganna songon inaNa, jala angka anggi dohot ibotoNa pasurut diri sian hajongjonganna be maradophon Ibana, dung i paojakhon diri di haporseaon tu Ibana. Holan marhite na songon i do nasida boi pabongot diri tu parsaoran na imbaru i. Taringot tusi diondolhon ma di pandohanNa na mangihut, “Ai na mangulahon lomo ni roha ni Debata, i do anggingKu, i do ibotongKu, i do dainang.” Lomo ni roha ni Debata nunga dipapatar i di bagasan hata dohot patikNa. Tumangkas, di bagasan Jesus Kristus i sandiri. Ibana do naung hea mangulahon dohot manggohi patik ni Debata sasingkopsingkopna, naung hea jala na boi manghangoluhon lomo ni roha ni Debata dohot sintong. Ganup na naeng mananda dohot mangulahon lomo ni roha ni Debata, dibereng ma Kristus i, diihuthon ma Ibana jala ditiru. Tarpatupa do i? Tarpatupa do di angka na porsea, di angka naung tartompa gabe na imbaru. Sadalan tusi didok Ibana do sahali, “Haporseai hamu ma na sinuru ni Debata, i ma ulaon lomo ni rohaNa” (Joh.6:29). Nasa ulaon lomo ni roha ni Debata tubu do i sian haporseaon. Angka na so tubu sian haporseaon, dosa do i (Rom 14:23).

Rancangan Homiletis

Parsisolhoton manang partuturon mansai arga do i di jolma. Di bagasan pardomuanna tu na ginoaran sistem kemasyarakatan, partuturan i dirajumi angka na pistar di parbinotoan antropologi do i songon sada sian manang piga unsur ni kebudayaan na universal, i ma unsur na jumpang di sude masyarakat dohot kebudayaan. Manang di masyarakat dia jala na markebudayaan songon dia pe, na bersahaja manang pe na kompleks, sai jumpang do i. Parbinotoan dohot pangantusion di partuturon i, na manontuhon situtu do i di sikap dohot tindakan maradophon sasahalak, marhinorhon sipata dohot tu parsaulian. Ala ni i, relatif martua do halak na marsisolhot tu angka na sangap manang angka raja.

Pangalaho na arga i dipangke Bibel do laho manggombarhon rumang ni parsaoran dohot parsaulian ni angka na porsea di Kristus. Rupani, digoar do Debata Jahowa i, “Ama,” jala na porsea i, “Anak;” songon i digoar Jesus do sisean i, “Anggi,” jala angka apostel manggoari huria i, “Hahaanggi.” Nda gombaran ni partuturon i? Tutu, ndada partuturon na somal be i, na imbaru nama. Alai aha ma ojahan ni parsisolhoton i? Songon dia ma sikap hidup manang status simbol ala ni partuturon i? Angka i ma na naeng pamanatonta sian jamita on.

Dung dipunka Jesus ulaonNa pintor tubu do paraloan. Parjolo sahali ro do i sian angka partogi jala sitiop ukuran ni hasintongan manang ahli teologi ni Jahudi, i ma angka malim, parise dohot saduse. Ndang ditanda jala ndang diantusi nasida Jesus, ai adong sian ulaonNa na dirajumi maralo tu patik dohot hasomalan ni bangso i. Sobu do paraloan i, ai pola do digoar nasida Jesus ‘na sibolison’ manang ‘partondi na hodar.’ Ala ni i, tung na tarmara do ngoluNa. Ndang tahan mangadopi parungkilon i, dohot ma angka sisolhotNa, inaNa, angina ro di angka ibotoNa so mananda jala so mangantusi di Ibana. Marbonsir sian pandohan ni angka aloNa, dirajumi nasida ma Jesus i, “Na rintik.” Nang pe songon i, ala ni pardagingon i, holong do rohanasida di Ibana. Ala ni i dilului nasida ma dalan mangondingi, ro ma nasida naeng mangalap Ibana. Alai songon na so diargahon Jesus i do haroronasida i, ai didok Ibana do, “Ise do goaron dainang, jala ise do dohonon angka anggingKu?” Hira na mandok, “Ndang inangHu i, ndang anggingKu, ndang ibotongKu.” Alai ndang apala i, ai di hajolmaon, hot do si Maria i inaNa; songon i do nang angka tinodohonNa i, hot do nasida angiNa dohot ibotoNa, ndang tarsengsang i jala ndang tarsoadahon. Antong dia do na sinangkap pandohanNa i?

Di bagasan Kristus nunga tubu parsisolhoton na imbaru, partuturan na so marojahan di parmudaron, di pardagingon manang di parbangsoon; di haporseaonn do, di panandaon dohot di pangantusion di Ibana. Manang di dia jala manang sadihari Jesus ndang diantusi jala ndang dihaporseai halak, ndang tarbahen tubu disi parsaoran na sintong. Kecurigaan do na masa disi, hosom, late, biar dohot parsirangan. Alai di bagasan Kristus adong do parsaoran na imbaru, ai na gabe angka anak ni Debata do na porsea i. Konsekuensi ni haanahon i, dipadomu jala dipasada do sude di bagasan sada parsisolhoton na imbaru; i ma pardomuan ni angka na marhahamaranggi jala na mangolu di bagasan parsaoran tu Debata dohot tu Kristus i.

Suang songon i do nang di hita, di bagasan haporseaon di Kristus Jesus i sambing do hita dijangkon tu parsisolhoton na imbaru i. Alai tapamanat ma nuaeng, boha do haporseaonta di Jesus i? Songon dia do panandaon dohot pangantusionta di Ibana? Di ruhut hajolmaon, ndang adong pardomuanta tu Ibana. Ndang tulangta i manang amangborunta, ai halak Jahudi do Ibana, halak Batak ia hita. Ala ni i ndang adong sian hita on na boi jala na olo mangasahon pardomuan pardagingonta tu Ibana. Molo songon i, adong dope ringkot ni sipaingot ni jamita on tu hita? Adong do. Pardomuan ala haruason di sada organisasi huria sambing, parhuriaon na tinean sian ompu manang natoras ndang hurang i patudoson tu parsaoran na marojahan di parmudaron songon na pinatujolo ni sisolhot ni Jesus di jamita on. Ndang sai lias hurianta sian na songon i. Molo di parugamo na asing adong na ginoar ‘abangan,’ di huria pe adong do ‘ruas statistik’ (ruas iuran, ruas sakramen, ruas ari pesta, ruas kapal selam manang parminggu sahali sataon). Ndang dijamin na songon i parsidohotonta di parsisolhoton na imbaru i.

Sahali nari, parsisolhoton na imbaru i ndang marhaojahan i di parmudaron manang di pardagingon, ndang tarihot i tu tradisi manang hasomalan jala ndang tunduk tu aturan manang organisasi ni hajolmaon. Haporseaon di Jesus songon satu-satunya Sipalua jala Sipangolu, i sambing do ojahanna. Ala ni i sai tatanda ma Ibana, taantusi, tahaporseai jala tajangkon.

Mulak tu turpuk jamita di hita ari on, huhut mamereng tu angka na hundul manangihon podaNa didok Jesus ma, “Angka on do dainang dohot angka anggingKu.” Taringot tusi, dipatorang do tumangkas di pandohanNa na mangihut, “Ai na mangulahon lomo ni roha ni Debata, i do anggingKu, i do ibotongKu, i do dainang.” Ndang na mandok na di jolma manang di ulaonna do ojahan ni parsisolhoton i, ndang. Nunga niondolhon i nangkin di jolo. Antong, dia do na sinangkapNa disi? Na marhahonaan tu hataridaan ni parsisolhoton i do i. Nasa naung gabe sisolhot ingkon do mangulahon lomo ni roha ni Debata. Alai dia do lomo ni roha ni Debata? Taringot tusi, nunga dipapatar i di bagasan angka hataNa, angka patik dohot tonaNa. Tumangkas, di bagasan Jesus Kristus i sandiri. Ibana do satu-satuNya naung mangulahon dohot naung manggohi patik i sasingkopsingkopna, naung manghangoluhon lomo ni roha ni Debata di bagasan lapatan na sasintongsintongna. Ala ni i, manang ise na naeng mangulahon lomo ni roha ni Debata, dibereng ma Kristus Jesus i; diihuthon ma Ibana jala ditiru. Tarulahon do i? Tarulahon, ai angka naung porsea jala gabe na imbaru, dipatau do i tu nasa ulaon lomo ni roha ni Debata. Na porsea sambing, na asing ndang boi. Jadi bulus ma dohonon, haporseaon i do ulaon lomo ni roha ni Debata apala na parjolo, parbuena do angka na asing. Jesus i sandiri mandok, “Haporseai hamu ma na sinuru ni Debata, i ma ulaon lomo ni rohaNa.”

Suang songon i ma nang di hita; haanahon manang parsisolhotonta na dibagasan Kristus Jesus i manang na boha pe na mangigil hita do i asa mangulahon angka ulaon lomo ni roha ni Debata. Nunga nidok nangkin, haporseaon i do ulaon lomo ni roha ni Debata apala na parjolo. Alai songon dia do asa sahat hita tu haporseaon i? Si Paulus mandok, “Sian na manangihon do ro haporseaon” (Rom 10:187a) Hata ni Debata na tinangihon i do ulaula ni Tondi Porbadia manubuhon jolma tu haporseaon. Martin Luther mandok, “Diparhatutu rohangku do na so tarbahen ahu porsea di Jesus Kristus Tuhanhu, manang mandapothon Ibana ianggo tung sian roharohangku manang sian gogongku sandiri, alai na dijou Tondi Porbadia i do ahu marhitehite sian Barita na Uli.” Alai siulahononhon do haporseaon i, ai molo so adong pangulaonna naung mate do hadirionna (Jak.2:17). Ninna roha, mansai ringkot ma i parungkilhononta. Anggo taringot tu na manangihon do, ndang apala dohonon talu dope halak hita. Relatif torop dope halak na ro tu gareja dohot tu partangiangan, di na deba ndang sae holan i, dihaporluhon dope ‘jajan’ tu punguan angka na asing. Alai ndang sai tardok songon i anggo taringot tu na manghangoluhon dohot na mangulahon.

Jesus manjou hita asa olo manangihon hataNa. Di haoloonta manangihon, manjaha dohot mangguruhon, disi nunga dipasahat hita tu tangga na parjolo ni haporseaon i. Na lam tu toguna ma i muse di panangihonta na mangihut. Dung i margogohon haporseaon i, tau ma hita mangulahon ulaon angka na denggan na hombar tu lomo ni roha ni Ama i. Amen.

jkt.11.09.2011/mvs

Read More..

9.05.2011

Duabelas Trinitatis

SERMON JAMITA MINGGU 12 TRINITATIS, 11 SEPTEMBER 2011

Jes.29:17-24

Patujolo

Mangula do si Jesaya di Juda di tingki hinarajahon ni si Jotam (747-743 SM), si Ahas (743-726 SM) dohot si Hiskia (726-697 SM). Ndang torus manorus, marujuuju do hombar tu parro ni pangungkapon sian Debata. Tarbagi tolu do tingki ni pangulaonna, i ma periode-I, sian panjouonna torus tu porang Siria-Ephraim (747-734 SM), periode-II sian porang Siria-Ephraim sahat tu habubuang ni Israel Utara (734-721 SM), dohot periode-III sian habubuang ni Israel Utara sahat tu hatutungkum ni huta Jerusalem (721-701 SM). Turpuk on tarrajum tu hasadaon na umbidang, i ma 28:1-35:10. Masuk tu periode-III. Di ombas i, hot dope Harajaon Juda, alai tarsosak situtu jala ingkon manggarar jomba bahal tu Asur. Ala so tahan dohot ala ni jujujuju ni Misir, memberontak do nasida dua hali, alai jalojalo do diintopi Asur. Mareak ujung ni periode i, disola jala disegai do godangan tano Juda; ditungkum ia Jerusalem, alai ndang anggo dibongoti jala dipatunduk (701 SM). Sude i dibereng si Jesaya do songon uhum ni Debata ala ni angka dosanasida. Tingki i, mansai roa do pangalaho ni halak Juda. Ndang porsea jala ndang marhaposan nasida tu Debata, tu Misir nama. Mangulahon angkal dohot sipaotooto sude, ndang olo unduk tu hata ni Debata (28:7 duu); jonok Debata di pamanganna, alai dao sian rohana (29:17). Ala ni i gabe dipasahat Debata nasida tu tangan ni parbegu (29:1 duu), tu haotoon dohot tu hapitungon (29:9 duu). Ndang adong na tau paluahon nasida sian i. Misir manang Asur pe ndang boi. Debata sandiri do na boi paluahon nasida sian i. Di turpuk on, ditaringoti do sada persfektif eskhatologis na mangalehon panghirimon na imbaru, ai paimbaruon ni Debata ma portibi (alam) dohot roha ni manisia, gabe patar hatigoran ni Debata na paluahon halak na bonar.

Hatorangan

“Nda otik nari situtu nama, jadi muba ma Libanon gabe hauma na lunak jala hauma na lunak i gabe tombak dietong.” Sahali nari, di jolo ni turpuk on (9-16), dipaboa do manang songon dia keadaan ni halak Juda. Maoto do nasida, pitung, nengel, ndang lomo rohana mambege hata ni Debata, dipasambar do hasintongan jala disoadahon Debata. Ala ni i, sursar do saluhut jala lumlam. Alai dison, digombarhon ma na paubaon ni Debata do na lumlam i jala paimbaruonNa saluhut. Di bahasa na puitis mansai uli panggombarhonna di haimbaruon i. Libanon na di utara ni Galilea, hatubuan ni hau ares angka na timbo jala na jagar. I ma na songon simbol ni haginjangon ni roha. Alai satongkin nari, songon i ma digombarhon dison, paubaon ni Debata ma i gabe hauma na lunak (sumintong, porlak hau na marparbue, kebun buah-buahan). Pinatudos tu hau ares, hau na marparbue andul do i i umpondok jala ndang apala jagar. Gombaran ni hatoruhon ma i. Jadi, paimbaruon ni Debata ma jolma i, na ginjang marroha hian gabe angka na toruk marroha.

“Dung i di na sadari i begeon ni angka na nengel ma hata ni Buku na Badia i jala marnida ma mata ni halak na mapitung sian haholomon dohot hagolapon.” Dison, digombarhon do muse aspek na asing ni haimbaruon ni jolma i, i ma hamalumon ni sahit dohot tihas ni partondion, ai marbinege ma disi angka na nengel jala marnida angka na mapitung gabe boi muse manjaha dohot mambege hata ni Debata. Nunga nidok, di hamamasa ni uhum i, pitung jala nengel do bangso i tu hata ni Debata, ai dijaha do nian Buku na Badia i alai ndang diantusi, ditangihon do nian alai ndang dibege. Songon na tarsahap Buku na Badia i di nasida jala tartutup (29:11-12). Ala ni i, holom jala golap ma nasida, redem (29:10), lilu tondina jala mangolu di ungutungut (29:24). Alai molo dung dipatulus Debata ulaon haluaonNa i, ungkap ma muse pinggolnasida tu parbinegean dohot pangoloion, ungkap matanasida tu parnidaon dohot pangantusion, gabe ditanda angka ulaon halongangan na binahen ni Debata, mangolu nasida di hatiuron jala mardalani di bagasan hatigoran.

“Jadi mardapotdapot ma las ni roha ni halak na dangol mida Jahowa jala marolopolop ma angka jolma na pogos mida Ibana na sun badia ni Israel.” Di tonga ni bangso na nengel jala na mapitung i, adong dope saotik nari halak angka na marsihohot di hadaulaton dohot haunduhon tu Jahowa, angka na mabiar mida Debata. Tarsosak do nasida, diparsineang, dirupa jala direhei halak. Ndang ala ni jahatna, tung ala ni hasatiaon dohot pangoloionna tu Debata do. Dison dibagabagahon, molo dung dipatupa Debata haluaon i, dipauba roha ni angka na jungkat, malua ma nasida sian pangarupaon gabe marlas ni roha nasida di bagasan las ni roha na mardapotdapot. Halalas ni rohanasida i dipusathon do tu Jahowa na sun badia ni Israel, haroroan ni haluaon i. Habadiaon ni Debata, apala i do teologi ni buku Jesaya (6:3b-7). Badia, parjolo sahali ndang istilah etis/moral i, alai istilah teologi do, na mangondolhon haasingon ni Debata sian nasa na adong. Na songkal jala na marmulia do Debata, na marhabangsa di hatongtongon na so hadonohan. Alai laos diondolhon i do usahoNa na paasinghon manang papulikhon sapunguan jolma (marhite ulaon haluaonNa) asa gabe bangso hapunjunganNa, siparsaorhononNa. Di bagasan ni i, na gabe marlapatan etis do habadiaon i, ai angka na pinillitNa i tarjou do asa gabe badia. Asa, pamangkeon ni ‘na sun badia ni Israel’ dison sekaligus do i mangondolhon taringot tu pambahenan haluaon ni Debata dohot taringot tu tanggungjawab moral siulahonon ni halak Israel. Asing sian sinajolo, naeng mangolu nasida di bagasan parange ni angka naung malua, na badia, na asing sian na asing.

“Ai pidom ma disi halak pangarupa, jala siap pangarehe jala pesan sude jolma angka na marsangkap hajahaton. Angka na mambahen mardosa jolma i marhitehite hata dohot manaon jorgong tu halak na mandok hata sintong di bahal, jala dipadapot halak na tigor i marhitehite sipaoto.” Konsekuensi ni pambahenan haluaon ni Debata ingkon mangonai uhum do Ibana tu angka parjahat. PapidomonNa ma jolo angka na mangarupa dohot na mangarehei angka na pogos dohot na dangol. Angka ise do i? I ma angka na ginjang marroha, na mangasahon hajongjongan dohot hamoraonna, jala na mamangke nasa na di ibana tu angka ulaon hajahaton, so mabiar mida Debata (pat.13:11; 25:3; 29:5); angka na mangalangkai uhum jala manginsahi panurirang ni Tuhan i (pat.28:14 duu; Ps.42:11; Poda 21:24); angka panipu na marsintahon harugian dohot hamagoan tu donganna jala na so dung mansadi marsangkapi dohot mangulahon hajahaton. Tarmasuk ma tuson angka partogi ni bangso i, isara angka panguhum, malim dohot panurirang (pat.29:10b), angka na so marmahani bagso i songon na patut. Dirupa nasida tahe bangso i, dililuhon, diela tu dosa. Sada sian angka ulaon pangarupaon na pinatupanasida, i ma na papeol uhum dohot hasintongan di paruhuman. Suman tu na masa di halak Batak na dipatupa paruhuman di partungkoan, songon i do di halak Israel, paruhuman di tingkat partoru na marhahonaan tu kasus-kasus perdata dohot moral dipatupa do i di bahal ni huta na niuluhon ni angka sintua ni huta, angka malim dohot angka panguhum (pat.5 Mus.21:19; 22:15; Jos.20:4). Hombar tu patik i nian, ingkon dalanhonon nasida do paruhuman i di bagasan hatigoran dohot hasintongan. Alai tung apala alo ni i do diulahon nasida, ai mansai mura do nasida mambahen mardosa jolma, lapatanna mansai mura mamutushon marsala halak so jolo manat ditimbangi hombar tu uhum dohot bukti-bukti na sah, alai sae do holan marhitehite hata. Ditaoni nasida do jorgong manang gasip (jerat) isara ancaman manang intimidasi tu halak sihatindanghon na sintong di paruhuman i. Angkup ni i, marhite sipaotooto isara panindangion gapgap dipadapot do halak na tigor. Molo angka sitiop hatigoran dohot hasintongan ndang jongjong be di hatigoran dohot hasintongan, ndang longang roha molo lobi so parduli situan natorop disi. Gabe godang ma na mabiar manghatahon na sintong, na deba nengelnengel gompul manang masabodoh, na asing muse apatis tu nasa na margoar hasintongan. Bahen hasasaut ni tahi haluaon ni Debata na taringot tu bangsoNa, angka pangarupa dohot pangarehei na sumangkapi hajahaton sisongon i ndang boi so diuhumi. Ndang holan sahali, alai sapanjang tingki haluaon i mardalan do panguhumion i.

“Dibahen i songon on do hata ni Jahowa na palua si Abraham tu pinompar ni si Jakob, ‘Jala ndang be jadi tarurak si Jakob, ndang be langan bohina. Ai molo diida angka anakna jadijadian ni tanganHu di tongatonganasida, parbadiaan nasida ma goarHu, parbadiaan nasida ma dohot na badia ni si Jakob, jala habiaran nasida ma Debata ni Israel.’” Haluaon sipatupaon ni Tuhan i na marhahonaan do i tu sandok bangso ni Debata. Dao andorang so jamita on, nunga bola dua harajaon Israel, i ma Israel Utara manang Epraim dohot Israel Selatan manang Juda, jala di 721 SM nunga tarbuang Epraim tu Asur. Nang pe songon i, ndang gabe so parsidohot nasida di bagabaga haluaon na martaringot di jamita on. Paboa luhut nasida parjambar disi, digombarhon ma dison na dibagabagahon Debata do haluaon i tu pinompar ni si Jakob. Di bagasan si Jakob, sada dope nasida sude; ndang adong dope utara manang dangsina, ndang adong Epraim manang Juda. Laos songon i do muse di ujungna, di tingki haluaon i, tong do nasida sada. Dison, digoar do Jahowa i ‘na palua si Abraham.’ Palua sian dia? Ndang torang i dison. Alai ra, ndang dao na sinangkap ni i sian panjouonna na sian Ur na di luat Kasdim i. Marhite panjouon i, dipalua do Ibana sian hasipelebeguon (pat.Jos.24:14-15) tu pangoloion di Debata. Jahowa na palua si Abraham i ma na marbagahon tu bangso Israel dison paboa na so tarurak be nasida jala ndang be langan bohina, lapatanna ndang maila be ala ni biar ni roha dohot parhansitan. Singkat ni na maila jala marlangan, dung dialami nasida pambahenan haluaon ni Debata, parbadiaan jala habiaran nasida ma goar ni Tuhan i. Marbadiaihon mandok, marhatopothon paboa Ibana do Debata; sasada Ibana, na asing jala na tandi sian na asing, sian nasa na adong. Na marbadiaihon i ndang tarsirang i sian na manghabiari, ai manang sadihari Debata papatar habadiaonNa sai songon na adong do pandokdohi na mandondoni na mambahen mabiar jolma i jala tahutan, penuh rasa gentar (pat.Jes.6:5).

“Jadi dapotan roha ma jolma partondi na lilu hian, jala gumuruhon poda ma halak parmungutmungut.” Na marbadiaihon goar ni Tuhan i na mangigil sandok hamubaon do i, hamubaon ni harohaon dohot pamingkirion. Hombar tusi, dibagabagahon do dison transformasi ni jolma, ai dapotan roha (sumintong, dapotan pangantusion) ma partondi na lilu hian. Ndada pangantusion na marhahonaan tu utohutok, tu haporseaon do, gabe hehe jala masihol rohana tu parsaoran dohot Tuhan i. Jala angka parmungutmungut (ala ni haliluon ni tondina) gabe mangguruhon poda manang pangajaran (doktrin), ungkap rohana tu tahi ni Debata jala gok las ni rohana mamujimuji Tuhan i.

Panggohionna

Sadihari do digohi bagabaga on? Ndang sahali, alai na sai digohi do i di angka tingki na mangihut. Rupani, di tingki ni si Hiskia dipamasa do haimbaruon parugamoon. Dung bangkit raja ibana, dipasintong do parsombaon tu Debata, dilohai angka tambak dohot ganaganaan angka na pinauli jala na sinomba ni amana si Ahas (2 Raj.13:3 duu). Laos di tingki i sumurut do huaso ni halak Asur, gabe malua harajaon Juda sian hasosahan (2 Raj.19:35 du). Na boi berengon ni halak na satingki dohot Panurirang Jesaya do i songon panggohion ni bagabaga on. Songon i ma di angka tingki na mangihut tusi, angka sundut ni halak Israel sai boi do marnida dohot mengalami panggohion ni bagabaga i di sada manang lobi peristiwa sejarah. Nang pe songon i, panggohion na sasintongna masa do i di haroro ni Kristus. Di bagasan dohot marhite Ibana songgop haluaon dohot haimbaruon na sempurna, haluaon na gok jala na utuh, pardagingon dohot partondion. Dipatubegehon Ibana do Barita na Uli tu angka na pogos, dipamalum na marsahit, dipahisar angka na martihas, dipabosur na male, diapuli angka na marsak, dijangkon angka pardosa, jala marhite ulaon panobusionNa di silang i dipatupa haluaon situtu, i ma haluaon sian dosa, sian sibolis dohot sian hamatean. Di hamamateNa i, nunga laos diuhum sibolis i raphon angka anak harajaonna. Ditorushon do haluaon i setiap saat, dung i pasingkoponNa ma i muse di ari parpudi. Disi ma masa haimbaruon di atas ni saluhut (Pgk.21:1 duu), gabe masa ma hahisaron dohot hahilason na so ra mansohot.

Rancangan Homiletis

“Holong do rohangku di Jahowa,” i do pandohan na parjolo tajaha nangkin di Hata ni Debata Turpuk ni Ari Minggu on, Ps.116:1-19. Panindangion ni sahalak na porsea do i naung mengalami pambahenan haluaon ni Debata. Na dimusui angka pargabus do ibana, gabe tarjepol jala dangol situtu panghilalaanna, hira naung dihaliangi rante ni hamatean ibana jala talpe tu hagogotan ni banua toru. Alai di na joujou ibana tu Debata, sian holong ni rohaNa ditangihon do parhurajaionna i jala dipalua ibana. I ma na mangonjar ibana manghaholongi Debata di bagasan sada kasih balasan na sian sandok hangoluanna. Hita pe, na tarjou do manghangoluhon holong na songon i. Didok apostel i, “Marroha holong ma hita, ala Ibana jumolo manghaholongi hita.” Aha huroha naung binahen ni Debata tu hita. Tapamanat ma i marhaborhatan sian turpuk jamita di hita ari on.

Dihatahon si Jesaya do jamita on di Juda di sada tingki na maol jala na susa. Suman tu tandiang na hapuloan do Juda hatiha i, jala hasosahan situtu ai ingkon manggarar jomba bahal do nasida tu Asur. Dibereng si Jesaya do saluhutna i songon hapataran ni uhum ni Debata tu hadosaonnasida. Ndang porsea be nasida tu Debata, nengel jala pitung nasida tu hataNa. Ala ni i dipasahat Debata nasida tu huaso ni parbegu na manosaknosak nasida. Saluhutna i, secara kumulatif gabe songon lingkaran setan na so marujung, ai lam nengel ma nasida jala mapitung, lam pogos jala dangol. Alai dison, dibagabagahon Debata do haluaon di nasida. PatupaonNa ma haimbaruon, jadi muba ma angka parroha na ginjang hian gabe parroha na toruk, buhaanNa muse pinggol dohot matanasida gabe ungkap tu hata ni Debata, dapotan roha muse jolma partondi na lilu hian jala gumuruhon poda halak parungutungut; malua ma nasida sian hasosahan, sian haurahon dohot sian langan ni bohi, gabe marlas ni roha nasida jala marolopolop marbadiahon dohot manghabiari Debata, na badia ni Israel.

Nunga leleng dung salpu tingki ni si Jesaya. Nang pe songon i, sai masa dope songon na tinaringotanna di panurirangonna on. Laos songon i do nang di tingkinta on, na boi masa do tong hanengelon dohot hapitungon tu hata ni Debata. Godang do nian parmingguan na balga na dilengkapi marhite koor dohot ende na manarik roha, alai atik boha do songon na masa di Israel, holan di pamangan. Godang bibel dohot angka buku kristen na dicetak di bagasan hata angka na haantusan, ragam alat komunikasi massa isara koran, majalah, radio dohot televisi na patubegehon hata ni Debata, marmansam alat audio visual isara casette, cd, dvd, manang film angka na tarpangke patubegehon jamita, godang parjamita na malo dohot halak na punya kharisma manurat, marsoara manang mengorganisasikan kebaktian kebangunan rohani massal, alai atik boha do impola ni Barita na Uli i laos buni di bagasan angka i, jala Bibel i gabe songon buku na tarsahap na so boi jahaon jala na so boi manghatai. Godang haholomon dohot hagolapon di tongatonga ni masyarakat, ragam penyelewengan di tongatonga ni bangso dohot negara; torop na nengel jala pitung, buha nian pinggol dohot matana alai ndang marbinege jala ndang marnida; ndang tarhatahon godang ni gabus dohot sipaotooto, na papeol uhum dohot hasintongan gabe torop ma na redem, na so pola parduli be tu nasa na margoar hasintongan. Ise do na boi paturehon jala na paluahon hita sian angka i? Jolma ndang boi, alai ingkon Debata sandiri do na turun tangan. Nunga dipatupa Ibana i di bagasan Jesus Kristus naung ro tu tano on. Di bagasan Ibana dipatupa Debata haimbaruon dohot haluaon ni hajolmaon. Ibana do alus haluaon tu ganup sundut ni manisia, tarmasuk hita angka na mangolu di tingki on dohot di inganan on. Ala ni i, patut haholonganta do Ibana. Ndang sae holan di bagasan dohot marhitehite hata, alai ingkon dohot do di bagasan dohot marhitehite ringgas ni rohanta manorushon ulaon haimbaruon dohot haluaon i tu sandok hajolmaon. Angkup ni i, ingkon parbadiaan jala habiaranta do Debata sian sandok ngolunta jala marlas ni roha hita mangoloi Ibana. Siradotanta do haimbaruon dohot haluaon i marhite na manghangoluhon ngolu na badia, na hombar tu lomo ni rohaNa.

Mulak tu turpuk ari on, ia mardosa jala jahat pe halak Juda di tingki ni Panurirang Jesaya, godangan do i ala ni partoginasida, i ma angka raja, malim, panurirang, panguhum dohot pangituai. Ndang diparmahani nasida bangso i songon na patut, sabalikna do tahe, diela do nasida mangulahon dosa; ndang dipinsangi angka siula hajahaton, dohot tahe nasida mangulahonsa. Ditindas nasida do situan natorop, ndang jongjong nasida di hasintongan dohot hatigoran. Ala ni i ndang longang roha molo lobi jumahat dope bangso i, umpitung jala umpojam. Bahen hasasaut dohot hatongtongon ni haimbaruon dohot haluaon i, ndang boi so uhuman ni Debata siulahon na songon i. Didok nangkin, “Ai pidom ma disi halak pangarupa, jala siap pangarehe jala pesan sude jolma angka na marsangkap hajahaton. Angka na mambahen mardosa jolma i marhitehite hata dohot manaon jorgong tu halak na mandok hata sintong di bahal, jala dipadapot halak na tigor i marhitehite sipaoto.”

Suang songon i do nang di tingki on, na bertindak do Debata manguhumi halak angka na mangulahon na so jadi. Manang ise pe halakna, parhalado manang ruas, partogi manang parripe, ndang tagamon malua i sian uhum ni Debata. Na boi masa do i di bagasan dohot marhitehite ragam cara. Ndang sai ingkon di bagasan dohot marhitehite cara na hebat manang na luar biasa, alai boi jala jumotjot do di bagasan dohot marhitehite pangalaho angka na somal isara ni sahit, harugian, hasonggoton, haurahon, haleaon, dohot angka na asing. Ndang sai holan tangkang ni rakyat i molo so diparsangapi torop halak be nuaeng alai diinsahi jala dileai nama angka na pinatujolo di tongatonga ni masyarakat, bangso dohot negara isara ruas ni DPR manang Presiden, alai na boi do i uhum sian Debata ala ni hamongkuson dohot pir ni rohanasida na hurang parduli di sitaonon dohot pardangolan ni bangso. Boi do ndang dibereng jala ditanda be i songon uhum, alai songon na nidok di ginjang holan tangkang ni rakyat. Taringot tusi dohonon do, hasopanandaonna i pe, uhum do i. Olo, uhum na jorbut do i molo so diboto halak be naung mardalan ibana di dalan hamagoan. Sandok ndang hohom Debata taringot tu hajahaton ni angka na jahat. Na gabe apulapul ma i di hita, molo taida pe angka na jahat na mardohar di hajahatonna, ndang gabe mandele hita ai taboto do ndang ro di saleleng ni lelengna hadoharonna. Na laos tanggungjawab ma i di hita songon huria asa barani maminsang angka na sala. Ndang na manguhum nian ulaon ni huria, alai konsekuensi logis ni ulaon pamaritahonon di haluaon, ndang boi so tingtinghonon jala lumbahononna uhum. Ala ni i, tanda na holong rohanta di Debata na paimbaruhon jala na paluahon i, sipatubegehononta do soara panurirangon taringot tu angka na masa di tonga ni bangso dohot portibinta. Laos sada usahonta do i laho mangambati hajahaton, unang lam torop halak na tarpedem jala na lilu. Amen.

jkt.04.09.2011/mvs

Read More..

8.22.2011

10 Trinitatis

SERMON JAMITA MINGGU 10 TRINITATIS, 28 AGUSTUS 2011
Joh.2:13-22


Patujolo

Jumpang do barita on di sude evangelium (ida Mrk.11:15 duu; Mat.21:12 duu; Luk.19:45 duu). Anggo parbarita na uli sinoptiker, dibaritahon do na masa i marpardomuan tu barita habobongot ni Jesus tu Jerusalem mandapothon sitaononNa, alai si Johannes di bagian pamungkaan ni pangulaon ni Jesus do. Ndang na masialoan i, alai na sadalan do, ai rap mamereng do nasida sude di pardomuan ni na masa i tu sitaonon ni Kristus i. Ndang holan di ariari na parpudi ni ngolu ni Jesus sitaonon i, alai nunga mamungka sian bona ni pangulaonNa. Lobi sian i tahe, sian ombas ni haroroNa tu portibi on.

Hatorangan

“Jadi jonok ma Paska ni Jahudi, gabe nangkok ma Jesus tu huta Jerusalem.” Sian huta Kapernaum, nangkok ma Jesus tu Jerusalem marpesta Paska. Digoar si Johnnes do pesta i dison ‘Paska ni Jahudi.’ Sada petunjuk do i tu ombas panurathonon ni Evanggelium on, i ma dung so dohot be halak Kristen mamestahon angka pesta ni Jahudi. Anggo di mulana, mangolu di bagasan hajahudion dope na porsea i. Bagas joro dope parpunguannasida, jala diargai dope angka institusi keagamaan Jahudi, tarmasuk angka pestana. Alai lam leleng, sirang ma jala godangan do i ala ni sikap penolakan ni Jahudi. Jongjong sandiri ma huria i, jala gabe marasing ma angka pestana. Di ombas na songon i ma disurathon Evangelium on, gabe didok ‘Paska ni Jahudi’ laho paasinghon sian Paska ni Kristen. Paska ni Jahudi, i ma parningotan di haruruar ni halak Israel sian Misir. Mansai balga do pesta Paska i di rohanasida. Ganup taon, di ari 14-15 bulan Nisan manang Abib dihalashon nasida do i. Pamestahonna, dipusathon di Jerusalem jala nasa baoa na marumur 12 taon tu ginjang na maringan di radius 30 KM sian Jerusalem ndang boi so ro mandohotisa. Parompuan ndang pola, alai ndang diorai. Laos songon i do nang angka baoa na di ruar ni i, ndang pola, alai huhut ndang diorai. Angka na di parserahan, sae ma ro sahali saleleng di ngoluna be. Alai marningot balga dohot argana, sai marroan do baoa dohot parompuan sian sandok desa na ualu ni tano Kanaan dohot diaspora tu pesta i. Sian mulana dope, diihuthon Jesus do parngoluon parugamoon ni halak Jahudi (pat.Luk.2:41 duu). Ndang diihuthon boti, alai diboto do batasna hombar tu huaso hatuhanonNa. Songon i ma dison, di na jumpang ombas ni pesta i, dohot ma Ibana nangkok tusi. ‘Nangkok,” ninna, ala Jerusalem dipaojak do di atas dolok. Sian dia pe halak ro, ingkon nangkok do tusi. Alai di pudian ni ari, gabe dapotan lapatan na teologis ma istilah i, mandok borhat tu Jerusalem laho marsomba (menghadap) Debata (pat. naik haji di halak Silom).

“Dung i hundul ma di joro i didapot angka partigatiga lombu, birubiru dohot darapati ro di angka panungkari. Jadi dipauli Jesus ma tali bahen linsinglinsing, dipabali ma nasida saluhutna sian joro i, rap dohot angka birubiru dohot lombu, disarahon ma hepeng ni panungkari i, diunggilhon ma mejana. Dung i ninna ma mandok angka partigatiga darapati, ‘Boan hamu ma i sian on! Unang bahen hamu bagas ni Damang gabe partigatigaan!’” Sahat disi, tarrimas do roha ni Jesus marnida angka partigatiga lombu, birubiru dohot darapati ro di angka panungkari na martigatiga di emper ni angka parbegu (Court of the Gentiles) ni joro i. Bahen hasisingkop ni aturan ni parsombaon, lumobi pelean, dipamasa do di joro i pasar hewan. Mangihuthon patik i antong, nasa pinahan sipelehonon ingkon na hipas do jala na so martihas. Hombar tusi, ingkon jolo dipareso angka malim do sude pinahan na binoan ni natorop na naeng pelehononna di joro i. Alai gabe dipangke angka malim ma i laho mangahut untung tu dirinasida, ai sai adongadong do sahit manang tihas ni angka pinahan i dipatubutubu nasida. Sangkapna, asa langku tigatiganasida. Nunga diparade disi angka pinahan naung ‘bebas keur.’ Di angka na naeng mamele, dao ummura urusan molo dituhor sada sian angka pinahan i (nang pe so sai dumenggan i nian sian na tarboan nasida sian hutana). Argana? Sampulu lima hali sian arga onan. Ninna, si Hannas, Sintua ni Malim Emeritus i do na maniop tampuk ni partigatigaon di joro i hatiha i. Dung i, dipamasa dope disi pasar uang. Na marguna tu panggararan ni gugu tu bagas joro i do i. Nasa baoa Jahudi ingkon manggarar gugu do tu haporluan ni bagas joro i, sashekel perak (samansam hepeng Jahudi) sataon. (Sada shekel perak, argana + lima shilling dohot opat pence). Hepeng on ndang beredar be di pasaran, ai hepeng Rom nama na marlaku songon alat tukar na sah. Holan di bagas joro i nama shekel i adong jala holan tu urusan parugamoon di bagas joro i nama halangkuanna. Manang ise na naeng manggarar guguanna, ingkon tungkarhononna do jolo hepengna tu meja panungkaran naung diparade disi. Alai disi pe, diahut angka malim do parlabaan na so turut, ai tung na sumar do arga ni shekel i dibahen. Di Paskah i mansai rame do meja i, ai i ma kesempatan di angka na ro sian ruar ni Jerusalem laho manggarar guguna, anggo di pangisi ni Jerusalem nunga diungkap kesempatan manggarar i sabulan andorang so i. Marhite i, nunga dipauba angka malim i be bagas joro i gabe liang ni pandobo, manang gabe joro parsantian ni debata mammon. Marnida saluhutna i, dipauli Jesus ma tali bahen linsinglinsing, diusir ma angka partigatiga i raphon pinahannasida, dipabali dohot angka panungkari jala dipantunggalinghon angka mejanasida, gabe marsaburan ma hepeng na mangilas na hinauashon ni angka malim na impolan di perak i. Ndang adong sian nasida na manjua, hatahutan do sude jala hapogan masiboan boniagana be. Boasa? Ai diadopi nasida do disi Tuhan ‘na tarrimas.’ Ndang tarrimas di bagasan mohop ni ateate manang emosi, di bagasan rimas na badia do, i ma hamuruhon (pangharonsothonon manang panghapusuhonon) ni roha manghophop habadiaon ni bagas joro i. Tarrajum tu ulaon hamesiasonNa do i, na ingkon patupaonNa.

“Jadi diingot angka siseanNa i ma hata na tarsurat i, ‘Hamuruhon humophop bagasMi do mangallang ahu.’” Nang pe so dialo di bagasan pambahenan na tarida, ndada na mandok na ditolopi halak Jahudi do hamuruhon ni Jesus na manghophop joro i. Dirajumi do i tahe na so patut, na mangambati pelaksanaan ni aturan ni parsombaon na polin. Mansai sogo do rohanasida di pambahenan ni Tuhan i. Ra, dihilala sisean i do pangaloon ni bangso i, umbahen pintor diingot nasida hata ni Ps. 69:10 i na mandok, “Ai hamuruhon humophop bagasMu do manganhon ahu, jala taha tu ahu do reherehe ni angka na mangarehei Ho.” Hoihoi ni sahalak na porsea do i di Padan na Robi (ra, di tingki ni si Esra manang si Hagai) na manghamurukhon hajojongjong ni bagas joro ni Debata di lambung ni angka donganna na hurang marnida guna ni ulaon i. Anggo di nasida, na rumingkot di tingki i, i ma na manghapusuhon pembangunan pardagingon. Gabe dihosomi jala dimusui nasida ma na porsea i ala ni i. Songon i ma halak Jahudi dison, angka malim khususna, ndang diantusi be ringkot ni na pabadiahon bagas joro i, alai boha do haadongon ni bagas joro i parohon kesejahteraan jasmani tu nasida, i do. (Catatan: Hombar tu na nidok ondeng, tingki panurathonon ni Evangelium on nunga dao di pudi ni na masa i. Ra, kesadaran ni sisean i taringot tu hadomuan ni na masa i tu Ps. 69:10 na tubu di pudi nama i, dung diida nasida sude na masa tu Jesus i. Jadi ay.17 ra, ndang masuk be tu peristiwa i, alai catatan interpretasi na tinambahon ni si Johannes nama i di tingki na manurathon Evangelium i).

“Dung i ninna angka halak Jahudi ma mangalusi Ibana, ‘Aha ma tanda patuduhononMu tu hami, umbahen songon i dibahen Ho?’” Ala na dihamurukhon Jesus habadiaon ni joro i, gabe hosom do roha ni Jahudi mida Ibana. Ai ise Ibana huroha? Aha hakNa mambahen songon i? Didok rohanasida, na boi mambahen songon i ingkon halak na ro sian Debata do. Na ro sian Debata Ibana ulaning asa dibahen na songon i? Molo i do, ba dibuktihon antong marhite tanda.” I ma niigilnasida umbahen didok, “Aha ma tanda patuduhononMu tu hami, umbahen songon i dibahen Ho?”

“Gabe ninna Jesus ma mangalusi nasida, lohai hamu ma joro on; dung i pajongjongonHu ma i di bagasan tolu ari.” Molo mangido tanda angka na so porsea, ndang hea olo Jesus patupahon i, alai sai pintor ditudu do tu sitaononNa, tu hamamate dohot tu haheheonNa (pat.Mat.12:39-40; 16:4; Luk.11:19-20). Songon i do tong dison, ndang dioloi Ibana giot ni roha ni angka Jahudi na mangido tanda i, alai ditudu do tu sitaonon, tu hamamate dohot tu haheheonNa. Ibana sandiri do tanda ni hamesiason dohot hadebataonNa. Ala ni i, Ibana do na parjolo ingkon haporseaan.

“Jadi didok angka Jahudi i ma, ‘Opatpulu onom taon do lelengna dipauli bagas joro on; ia Ho, pajongjongonMu ma i di bagasan tolu ari?” Dung mulak halak Juda sian habuangan Babel, dipajongjong si Serubabel do muse bagas joro i. Ndang songon na parjolo i be, nunga andul moru balga dohot ulina. Alai laho mambuat roha ni halak Jahudi asa unduk tu ibana, dipabalga jala dipauli si Herodes ma i muse, gabe umbalga jala umuli sian na pinajongjong ni si Salomo uju i. Leleng do pembangunan i, pola do opatpulu onom taon.

“Alai dagingNa i do joro na nidokNa disi.” Ndang diantusi angka Jahudi i na nidokNa i, dirimpu do i di bagasan lapatan na sasintongna. Hape, Ibana sandiri do na nidokNa disi. Ibana do na tinudu ni angka simbol dohot pelean di joro i. Bahen hagogok ni i, ingkon manaon do Ibana jala mate, dung i hehe di ari na patoluhon. Tutu do i, ai lam leleng lam tu balgana do hosom ni roha ni Jahudi i tu Ibana, jala mandapot puncakna ma i di pamunuon na tu Ibana. Laho manghamonanghon tuntutan pamunuon i, na masa on do sada sian angka ‘hasalaan’ na tinuhashonnasida tu Jesus (Mat.26:61 par).

“Asa dung hehe Ibana sian na mate, diingot angka siseanNa ma hata ondeng, gabe porsea ma nasida di hata ni surat i nang di hata na nidok ni Jesus.” Hamamate dohot haheheon ni Jesus i gabe tanda do i di na porsea taringot tu hasintongan ni bagabaga na di Padan na Robi dohot angka hata na pinasahat ni Jesus taringot tu hamesiasonNa. Marhite i, tandap ma Ibana Mesias, Tuhan jala Debata.

Rancangan Homiletis

Ise jolma na lomo rohana dirimasi? Ninna roha, ndang adong. Alai pangalaho na sai masa do i. Dirimasi natoras do rupani ianakhonna, dirimasi guru angka anak sikolana, dirimasi na manguluhon angka na niuluhonna. Tontu, na marala do i. Adong rupani hatontuan na so digohi, manang sabalikna na disalpui. Tuhanta i pe na boi tarrimas do tu hita jolma. Di Buku na Badia i mansai godang do tarjaha lumbalumba taringot tusi. Ndang na neang i, na borat situtu do, ai molo sanga tarrimas jala manguhum Ibana ndang adong na manahan jongjong di adopanNa. Ala ni i, patut habiaranta do i jala pasidingonta. Songon dia ma i patupaonta? Tauji ma pamanathon i marhaborhatan sian turpuk jamita di hita ari on.

Sapanjang tingki pangulaon ni Jesus di tongatonga ni bangsoNa, sai dipataridahon do kritikNa tu parugamaon ni halak Jahudi naung lam surut. Dipataridahon do i di jamitaNa, di podaNa dohot di angka pambahenanNa. Songon i ma di jamita on, dipapatar Ibana do sogo ni rohaNa di pelaksanaan ni patik ni parsombaon na marmual di hamongkuson ni angka malim. Mangaramoti hapolinon ni patik taringot tu pelean, dipatupa do di bagas joro na di Jerusalem pasar hewan dohot pasar uang. Alai gabe dipangke angka malim do i laho mangahut untung na so pola sihalojahononhon, ai digadis nasida do disi pinahan dohot arga sampulu lima hali lompit sian arga onan. Songon i di meja panungkaran, digadis nasida do shekel perak dohot kurs na so saimbang tu hepeng Rom. Ala ni sudena i, margukguk ma parlabaan di nasida, alai mandate ma anggo bangso i. Marhite i, nunga diuba nasida joro i gabe liang pandoboan. Na badia hian do joro i, bagas partangiangan tu Debata na badia jala na songkal, alai diramuni nasida do i gabe joro parsantian ni debata mammon. Ala ni i, tarrrimas ma Jesus, dipauli ma tali bahen linsinglinsing, dipabali ma sude partigatiga i sian joro i, diusir angka panungkari jala dipantunggalinghon angka mejanasida.

Pangalaho na songon i ndang sai lias sian huria songon punguan manang pe marsadasada. Ndang sai pandoboon di hepeng (atik pe ndang tarparsoada na boi jumpang do tong na songon i), alai pandoboon di bagasan rumang angka na asing do, isara ni pandoboon di sangap manang huaso. Marragam do dalan ni halak mandungdung i, isara gogo ni soara, pamer hamoraon manang hagogoon. Pandoboon do i molo diuji halak manaiti roha ni na hundul di lambungna asa gabe tu ibana sian na tu jamita. Pandoboon na sumalin do i molo gabe tu dirina dihamonanghon sada parjamita roha ni na jinamitaanna. Na badia do gareja i ai hadir disi Debata. Ala ni i, dijou jamita on do hita, manang sadihari pe hita ro tu gareja taradoti ma habadiaon i. Alai boha ma bahenonta marbadiaihon molo so jumolo do roha dohot hurianta badia? Ndang badia gareja i sian dirina sandiri, na pinarbadiaan do i asa gabe badia; pinarbadiaan ni Debata na hadir dohot huriaNa na marpungu disi. Ala ni i, ingkon jumolo do rohanta i badia; jumolo joro na di bagasan hita i dipatiur jala diingani Debata, dung i pe asa boi hita marbadiahon gareja na pinauli ni tangan bahen parpunguan dohot parjumpanganta dohot Debata. Molo dung songon i tarbahen malua do hita sian rimas na mangonai tu angka na mangaramuni joroNa.

Mulak tu turpukta ari on, nunga niarbis nangkin, di bagasan roha na manghamurukhon habadiaon ni joro i dipabali Jesus do sian i sude partigatiga dohot panungkari. Dohot hata na asing, di bagasan huaso hatuhanonNa dipasohot do sude ulaon pangaramunion jala dipaulak bagas joro i tu hajongjongan dohot lapatanna hian, i ma bagas partangiangan. Alai ndang tarjalo halak Jahudi i, dirajumi do i tahe ulaon na so patut, na mangabati jala na manegai usaho ni angka malim laho pahothon aturan ni pamelon na polin. Ala ni i gabe dihosomi nasida do Jesus i. Dihilala angka sisean ni Jesus i do i, ai pintor dihonahon nasida do na masa i tu hata ni Surat i na mandok, “Hamuruhon humophop bagasMi do mangallang ahu.” Toho do i, ai lam leleng lam tu balgana do hosom ni rohanasida i gabe ditubuhon ma pamunuon, ai ditangkup nasida ma Jesus i, diuhumi jala diparsilanghon. Na marlapatan ma i, ndang diundukhon nasida pinsangpinsang ni Tuhan i, ditulak do. Ala ni i, ndang tagamon so mangonai rimas na umbalga tu nasida.

Suman tusi, sai na maradalan do tu hita pinsangpinsang ni Debata; mardalan di bagasan angka na masa, lumobi di bagasan hataNa. Songon halak Jahudi i, jotjot do ndang unduk hita tu pinsangpinsangNa, tahasogohon gariada. Tarsongon i do antong hajolmaonta, ndang lomo rohanta di sipaingot na tullom, tahasogohon do jamita na tojom, jala hombar tusi tahasogohon ma nang parjamita barani manaringoti hahuranganta. Sabalikna, taigil jala tahalomohon do parjamita na manaringoti dosa ni halak, alai unang ma ditaringoti anggo dosanta. Sai hira na gabe lumomo roha ni Debata di dosanta na sarupa bahkan na umbalga tahe sian dosa ni donganta. Jamita ari on manjouhon tu hita, taundukhon ma pinsangpinsang ni Tuhan i. Unang so taboto, ia dipinsang Tuhan i hita tanda ni na holong dope rohaNa di hita. Didok hata i, “Ai diajar Tuhan i do na hinaholongan ni rohaNa, jala dilinsingi do ganup anak jinangkonNa.” (Heb.12:6; pat.Poda 3:11-12).

Sahali nari, mulak tu turpuk ari on, sian rohanasida na so unduk tu paminsang ni Jesus i, didok halak Jahudi i ma tu Ibana, “Aha ma tanda patuduhononMu tu hami, umbahen songon i dibahen Ho?” Didok rohanasida, ndang adong halak na boi mambahen songon i ia so na ro sian Debata. Alai Jesus, ise Ibana huroha? Sian dia hakNa mambahen songon i? Na ro sian Debata Ibana ulaning? Molo i do, dibuktihon antong marhite tanda na sian ginjang. Alai ndang olo Tuhan i mambahen songon i. On do tahe, ditudu do tu sitaonon, tu hamamate dohot tu haheheonNa. I do na patandahon na Ibana do Mesias manang Kristus na pinarbagabaga di angka surat i, na ro sian Debata.

I ma muse na ringkot antusan jala hangoluhononta sian jamita ari on, Jesus i do Mesias, Tuhan na ro sian Debata. Ibana do na tinudu ni angka simbol dohot pelean na di joro i. Bahen hagogok ni i, ingkon manaon do Ibana jala mate, alai hehe di ari patoluhon. Ndang tarhaporseaan jolma i holan marhite na marnida tanda halongangan manang na boha pe balgana, alai angka halak naung parjolo manghaporseai Ibana, i do na boi marnida jala manghaporseai angka tanda na pinatupana, jala mangundukhon angka pambahenanNa. Dohot hata na asing, Ibana sandiri do tanda ni hamesiasonNa. Ala ni i, Ibana do sitandaon, sitangihonon jala sihaporseaan. Na porsea di Ibana ndang be siuhumon. Ibana sandiri mandok, “Manang ise na tumangihon hatangKi jala porsea di na marsuru Ahu, nunga sahat tu ibana hangoluan na salelenglelengna; ndang pola be ibana tu paruhuman, nunga taripar ibana sian hamatean tu hangoluan.” (Joh.5:24).

jkt.21.08.2011/mvs

Read More..